BIDAN

BILA ISTRIMU SEORANG BIDAN 😊 .. 

Aku ceritakan sedikit. 
Bidan. Perempuan yang separuh hidupnya berhubungan dengan perempuan, keluarga, dan anak-anak. Perempuan. Kami makhluk yang spesial, bisa multitasking. 
Ketika kau menyambutku pulang ke rumah dengan lesu, cukup berikan aku sebuah pelukan, lalu dengarkan cerita-cerita yang ingin aku sampaikan. 
Mungkin saja saat itu aku sedang di marahi atasan, dimarahi pasien, atau mungkin baru saja melihat seorang ibu yang kehilangan anaknya, atau melihat seorang ibu yang meninggal setelah persalinan, lebih buruk lagi; melihat seorang ibu yang menangis karena kehilangan bayi dalam kandungannya, sedang ia telah menunggu bayi itu hadir setelah delapan tahun. 
Jika aku membuka praktek bidan dirumah, aku bisa berinteraksi dengan pasien-pasienku lebih leluasa. Menolong persalinan dirumah, melakukan konseling pribadi. Sebagian waktuku akan habis aku gunakan untuk menangani klienku. 
Belum lagi jika ada pasien yg datang di malam hari. 
Ketika kau baru pulang kerja larut malam, belum tentu aku bisa menyambutmu dengan membuatkan air panas untukmu mandi atau secangkir kopi.
 Disaat yg sama, di ujung pintu rumah kita, bisa jadi ada seorang ibu yang kesakitan karena hendak melahirkan, atau seorang ibu sengan wajah iba mengetik pintu rumah kita, karena anaknya menderita demam. 
Jika kau mendengar suara pintu diketuk ditengah malam, dan kau melihatku tertidur, bangunkan aku dengan lembut dari tidurku. itu akan sangat membantuku. 
Belum lagi jika agenda mingguan kita untuk pergi bersama batal karena ada yang hendak bersalin. Tolong, jangan kecewa. Bantu aku memberikan pengertian pada anak kita kelak. Disela-sela pasien yg datang, aku juga menemani anak kita belajar dan mengerjakan PR. 
Jika kau menikahi seoran bidan, jangan pernah berasumsi kau menikahi seorang yg kaya raya. penghasilan kami tak seberapa. jika lebih dari cukup, percayalah, itu hadiah dari Tuhan. 
Jangan tuntut aku untuk melepas pengabdian dengan alasan menomerduakan keluarga. bagiku, keluarga selalu nomer satu, walau aku tak selalu bisa menemani, bahkan hanya mendoakan dalam hati. tapi pengabdian takkan pernah benar-benar berhenti.

"-Anna 21th

Komentar

Postingan Populer